Menurut perusahaan Microsoft, para peretas terkait dengan pemerintah Iran berusaha menyasar organisasi kampanye presiden Amerika, tetapi mereka tidak berhasil.
Perusahaan itu mengatakan, dalam posting di blog hari Jumat (4/10), peretas berusaha memasuki 241 akun, termasuk sebuah kampanye kepresidenan Amerika, pejabat pemerintah Amerika baik yang menjabat maupun mantan, sasaran media, dan tokoh Iran di pengasingan.
Katanya, peretas berhasil mengakses empat akun, tetapi kata Microsoft, akun-akun itu bukan milik organisasi kampanye atau pejabat Amerika.
Microsoft tidak mengatakan, organisasi kampanye siapa yang disasarkan oleh peretas itu.
Chris Krebs, direktur Keamanan Cyber dan Infrastruktur dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan, badan yang dipimpinnya tahu tentang laporan Microsoft itu dan “kami bekerja sama dengan mereka untuk mengkaji dan memitigasi dampaknya.” (jm/pp)