Puluhan pasukan keamanan Suriah dan pemberontak telah tewas dalam serangan terhadap sarana intelijens di kota Aleppo, menurut kelompok pemantau.
Serangan itu dimulai ketika satu bom diledakkan dalam terowongan dekat gedung intelijen Angkatan Udara, menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights.
Sedikitnya 20 tentara pemerintah dan 14 orang militan tewas dalam serangan itu, yang dipimpin oleh Front Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaida dan kelompok-kelompok bersenjata Islamis radikal.
Dalam pernyataan yang diedarkan oleh para pendukung Front Nusra melalui Twitter, kelompok itu mengatakan “Mujahidin menghancurkan intelijen Angkatan Udara dan bertempur di daerah-daerah sekitarnya.”
Aleppo terbagi antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dalam konflik empat tahun itu yang diperkirakan telah menewaskan 200 ribu orang.
Utusan PBB Staffaan de Mistura sedang berusaha untuk memediasi gencatan senjata antara pemberontak dan pasukan pemerintah di Aleppo dan menegakkan satu “zona bebas perang” yang ia harapkan akan menghasilkan perdamaian yang lebih luas di negara itu.