Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Jeh Johnson mengatakan pihak berwenang menanggapi dengan serius ancaman yang disampaikan militan Islamis yang berpusat di Somalia terhadap pusat-pusat perbelanjaan Barat.
Jeh Johnson menyampaikan pernyataan menanggapi sebuah video yang dikeluarkan teroris Al Shabab, yang tampaknya menyerukan serangan terhadap pusat-pusat perbelanjaan.
Berbicara hari Minggu (22/2), Jeh Johnson mengatakan ancaman teroris global telah berkembang dan membuat kelompok-kelompok militan “menyerukan secara terbuka para pelaku independen di tanah air untuk melaksanakan serangan-serangan tersebut”. Ditambahkannya, “kita kini berada di luar tahap di mana kelompok-kelompok itu akan mengirim pelaku asing ke negara-negara sasaran setelah sebelumnya dilatih di tempat-tempat lain”.
Al Shabab mengklaim bertanggungjawab atas serangan terhadap Westgate Mall di Nairobi, Kenya pada 21 September 2013 yang menewaskan 67 orang.
Ancaman teroris itu secara spesifik menyebut beberapa daerah perbelanjaan yang menjadi sasaran di Amerika, Kanada dan Inggris. Antara lain Mall of America di Minnesota, negara bagian yang menjadi kediaman bagi sejumlah besar warga imigran Somalia.
Para petugas penegak hukum Amerika sangat prihatin tentang potensi radikalisasi diantara anggota-anggota komunitas imigran.
Seorang warga Minnesota pekan lalu didakwa atas beberapa tuduhan berkonspirasi untuk mendukung kelompok ekstrimis ISIS dan berbohong kepada agen-agen federal yang menyelidiki rekrutmen kelompok militan itu. Tim jaksa mengatakan puluhan warga Minnesota – terutama warga Amerika keturunan Somalia – sejak tahun 2007 telah bepergian atau berupaya pergi ke luar negeri guna mendukung kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al Shabab.