Kepala polisi nasional Filipina Alan Purisima mengatakan seorang komandan pemberontak Muslim yang belum lama ini menandatangani perjanjian perdamaian dengan pemerintah telah ditahan, langkah yang dikecam para pemimpin pemberontak.
Purisima mengatakan hari Senin, polisi dan pasukan marinir menangkap Wahid Tundoc, seorang komandan pemberontak Muslim Front Pembebasan Islam Moro yang diburu polisi terkait beberapa dakwaan pembunuhan dan dakwaan-dakwaan lain hari Minggu (23/2) di Cotabato, Filipina selatan.
Menurut Purisima, Tundoc dan beberapa anak buahnya dibawa ke markas besar militer setempat untuk ditanyai.
Seorang pejabat pemberontak Muslim, Ghadzali Jaafar mengatakan Tundoc dilindungi jaminan kekebalan yang digariskan dalam perjanjian perdamaian dan perundingan sedang dilakukan dengan pemerintah untuk membebaskan Tundoc. Ditambahkan, persetujuan perdamaian tidak terpengaruh penahanan itu.
Pemerintah dan pemberontak menandatangani perjanjian perdamaian bulan lalu yang menetapkan bahwa pemberontak berkekuatan 11 ribu orang itu harus dibubarkan dengan imbalan pengampunan untuk para anggota pemberontak yang akan diadili atau sudah dinyatakan bersalah dengan dakwaan-dakwaan terkait pemberontakan.
Purisima mengatakan hari Senin, polisi dan pasukan marinir menangkap Wahid Tundoc, seorang komandan pemberontak Muslim Front Pembebasan Islam Moro yang diburu polisi terkait beberapa dakwaan pembunuhan dan dakwaan-dakwaan lain hari Minggu (23/2) di Cotabato, Filipina selatan.
Menurut Purisima, Tundoc dan beberapa anak buahnya dibawa ke markas besar militer setempat untuk ditanyai.
Seorang pejabat pemberontak Muslim, Ghadzali Jaafar mengatakan Tundoc dilindungi jaminan kekebalan yang digariskan dalam perjanjian perdamaian dan perundingan sedang dilakukan dengan pemerintah untuk membebaskan Tundoc. Ditambahkan, persetujuan perdamaian tidak terpengaruh penahanan itu.
Pemerintah dan pemberontak menandatangani perjanjian perdamaian bulan lalu yang menetapkan bahwa pemberontak berkekuatan 11 ribu orang itu harus dibubarkan dengan imbalan pengampunan untuk para anggota pemberontak yang akan diadili atau sudah dinyatakan bersalah dengan dakwaan-dakwaan terkait pemberontakan.