Militer pemerintah Libya yang diakui secara internasional, sepakat mengadakan gencatan senjata dua hari setelah milisi di negara itu menandatangani perjanjian gencatan senjata yang dimediasi PBB.
Faksi-faksi yang bertikai dan telah memecah-belah negara itu kini bersiap memulai perundingan di Jenewa.
Mediator PBB Bernardino Leon memfasilitasi perundingan tidak langsung antara kelompok-kelompok yang bertikai di Libya itu pekan lalu, guna membentuk kerangka kerja bagi perundingan mendatang dan kemungkinan terbentuknya pemerintah nasional bersatu.
Dua pemerintahan yang beroperasi dari dua kota berbeda telah saling berebut pengaruh di Libya sejak mantan diktator Moammar Gadhafi digulingkan tiga tahun lalu.
Kelompok Islamis Libya Dawn merebut Tripoli tahun lalu dan mendesak Perdana Menteri Abdullah Al Thani untuk memindahkan DPR Libya ke kota Tobruk.
PBB bulan Desember lalu melaporkan ratusan warga sipil tewas dalam konflik internal di Libya sejak Agustus 2014.
PBB juga mengingatkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata di Libya mungkin bertanggungjawab atas terjadinya beberapa kejahatan perang.