India merayakan keberhasilan mengirimkan pesawat antariksa ke orbit sekitar Mars Rabu (24/9), dengan harapan bahwa upaya langka itu akan menunjukkan pada dunia negara tersebut terbuka untuk bisnis penjelajahan antariksa dan menginspirasikan generasi baru ilmuwan lokal untuk membantu mendorong pertumbuhan.
Motivasi-motivasi ini membantu menjelaskan mengapa India, sebuah negara miskin berpenduduk 1,2 miliar, bahkan berinvestivasi dalam program antariksa ketika begitu banyak orang kurang memiliki akses untuk toilet yang layak, listrik dan perawatan kesehatan.
Peningkatan bisnis antariksa telah selalu menjadi nilai jual penting bagi program negara tersebut.
Lebih dari setengah misi dunia ke Mars sejauh ini telah gagal. Dengan membuktikan mereka dapat melakukan misi antariksa yang kompleks, India menjadi salah satu dari sedikit juru mudi ke bintang. Hal itu dapat menarik penanam modal, permintaan-permintaan komersial dan pelanggan untuk menyewa roket-roket dan satelit India untuk riset ilmiah mereka.
Namun program ini juga merupakan sumber kebanggaan dan motivasi bagi profesional-profesional muda di India. Sistem pendidikan sains dan teknik yang berkualitas di India telah menghasilkan jutaan pemrogram perangkat lunak, insinyur dan dokter yang telah membantu menumbuhkan kelas menengah yang semakin banyak di India.
"Mars, tentu saja menangkap imajinasi dunia. Apa tujuan yang lebih baik yang ada, untuk menunjukkan kita dapat mencapai tujuan kita?" ujar B.N. Raghunandan, dekan fakultas teknik di Indian Institute of Science di Bangalore, pusat teknologi India.
Setiap India meluncurkan roket, ujarnya, ia dihujani pertanyaan dari mahasiswa mengenai bagaimana mereka dapat kuliah di program teknik penerbangan antariksa sekolah tersebut.
Kredibilitas India juga mendapat dorongan besar, ujarnya.
"Keberhasilan-keberhasilan ini telah membuat India memiliki posisi tawar yang lebih baik, meyakinkan investor bahwa kita dapat bekerja dengan baik."
India bergabung dengan klub elit ketika berhasil memandu Misi Pengorbit Mars, atau MOM, ke orbit di sekitar planet merah itu Rabu pagi. Baru AS, mantan Uni Soviet dan Badan Antariksa Eropa yang telah berhasil melakukannya sebelumnya. (Reuters)