Pejabat militer AS mengatakan Iran menembakkan beberapa misil hari Sabtu (26/12) yang meluncur dalam jarak 1.500 meter dari sebuah kapal induk Amerika yang sedang melewati jalur pelayaran internasional di Selat Hormuz.
Selain kapal induk AS, USS Harry S. Truman, ada beberapa kapal lain yang berlayar di kawasan tersebut, termasuk kapal perusak AS USS Buckley, serta sebuah kapal fregat dan kapal dagang Perancis.
Beberapa pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan kepada media Barat, bahwa tindakan Iran tersebut "sangat provokatif."
Mereka mengatakan Angkatan Laut Iran memberi peringatan lewat radio kurang dari satu jam sebelum menembakkan misil dan mengatakan kapal-kapal agar menghindari daerah tersebut.
Namun, tidak satu pun dari misil tersebut ditembakkan ke arah salah satu kapal, sehingga tidak perlu mengambil tindakan untuk menghindar.
"Sementara sebagian besar interaksi antara pasukan Iran dan Angkatan Laut AS selama ini profesional, aman dan rutin, insiden ini tidak (seperti sebelumnya), dan bertentangan dengan upaya untuk menjamin kebebasan navigasi dan keselamatan maritim di perairan global," kata juru bicara Komando Pusat AS, Kyle Raines dalam pernyataan via email kepada Reuters.
Jalur pelayaran Teluk Persia yang strategis, yang dilalui hampir sepertiga dari seluruh minyak yang diperdagangkan lewat laut, telah menjadi ajang konfrontasi pada waktu lampau antara Amerika dan Iran, termasuk pertempuran laut sehari dalam tahun 1988. [pp/dw]