Moderna mengatakan vaksinnya 93% efektif enam bulan setelah dosis kedua.
Perusahaan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu menyampaikan pengumuman tersebut selama laporan pendapatannya , Kamis (5/8).
“Kami gembira vaksin COVID-19 kami menunjukkan kemanjuran yang tahan lama, sebesar 93% hingga enam bulan, tetapi kami menyadari varian Delta adalah ancaman baru yang signifikan, jadi kita harus tetap waspada,” kata Stéphane Bancel, Chief Executive Officer Moderna, dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan itu sebelumnya mengatakan yakin suntikan penguat akan diperlukan sebelum musim dingin, tetapi pejabat kesehatan masyarakat tidak merekomendasikan suntikan penguat untuk saat ini.
Organisasi Kesehatan Dunia telah meminta negara-negara kaya untuk tidak memberikan suntikan penguat untuk memastikan dosis pertama tersedia di negara-negara miskin.
Moderna meraup $2,78 miliar pada kuartal kedua dibandingkan dengan kerugian sebesar $117 ribu tahun lalu. Vaksinnya adalah satu-satunya produk perusahaan yang disetujui secara komersial dan telah disetujui untuk penggunaan darurat di lebih dari 50 negara.
Pfizer, yang membuat vaksin dengan mitra Jermannya, BioNTech, baru-baru ini mengumumkan bahwa vaksinnya efektif beberapa bulan setelah dosis kedua. Pfizer juga mengatakan vaksin itu menghasilkan hampir separuh pendapatan perusahaan. [my/jm]