Organisasi amal medis internasional, Dokter Tanpa Tapal Batas, yang pusat traumanya di Kunduz, Afghanistan, dibom pesawat Amerika pada 3 Oktober lalu, melakukan demonstrasi Rabu (9/12) di Washington DC guna menuntut penyelidikan independen terhadap serangan itu.
Pemimpin organisasi amal itu di Amerika, Deane Marchbein, bersama anggota dan pendukungnya, berbaris ke Gedung PUtih dan menyerahkan sebuah petisi yang ditanda tangani oleh lebih dari 545 ribu orang dari seluruh dunia, katanya penyelidikan oleh pemerintah itu tidak memadai.
“Insiden ini diselidiki oleh pemerintah Amerika dan independen berarti mereka yang terlibat tidak melakukan penyelidikan mereka sendiri,” kata Marchbein.
“Hal ini seperti mengatakan mereka yang melakukan perampokan juga menjadi hakim dalam memutuskan apakah itu perampokan atau bukan.”
Tigapuluh satu warga sipil tewas dalam serangan itu dan puluhan lainnya cedera. [my/jm]