Pejabat senior NATO hari Senin (13/3) memberi tahu sekutu-sekutu Eropa untuk meningkatkan anggaran dana militer sebagaimana diserukan oleh Presiden Amerika Donald Trump, jika mereka ingin mempertahankan aliansi yang penting ini.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, “Penting untuk terus memperkuat ikatan Trans Atlantik yang menjadi landasan pendirian aliansi kita.”
“Selama hampir 70 tahun kemitraan unik antara Eropa dan Amerika Utara telah menjamin perdamaian dan kemakmuran kedua sisi kawasan Atlantik. Itu merupakan pencapaian yang tidak bisa kita sia-siakan,” tambah Stoltenberg.
Stoltenberg mengatakan kepada wartawan ketika ia merilis laporan tahunan mengenai aliansi militer terbesar dunia itu, negara anggota belum menanggung beban secara adil di dalam aliansi itu.
Amerika, Inggris, Estonia, Yunani dan Polandia yang dilanda hutang adalah negara-negara yang memenuhi target anggaran pertahanan 2% dari GDP mereka.
“Semua sekutu harus menanggung beban ini. Semua sekutu sudah setuju untuk melakukannya di tingkat tertinggi,” katanya merujuk kepada perjanjian para presiden dan perdana menteri tahun 2014.
Menurut temuan, pada tahun 2016, anggaran pertahanan aliansi pimpinan Amerika itu meningkat jadi 3,8 % atau 10 miliar dolar setelah terjadi penurunan tahun 2015 dan tahun sebelumnya.
“Di tahun 2017 kita harus menggandakan upaya-upaya kita untuk mempertahankan momentum positif itu dan mempercepat upaya-upaya nasional untuk memenuhi janji kita,” lanjut Stoltenberg.
Selama kampenye presiden, Trump mengatakan tidak akan membela sekutu yang tidak memenuhi target itu yang menyebabkan kegelisahan diantara aliansi militer beranggota 28 negara, khususnya negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.
Dalam pidatonya baru-baru ini kepada Kongres Amerika, Trump mengatakan ia mengikuti “pembahasan terbuka” di antara anggota-anggota NATO tentang peningkatan sumbangan mereka. “Saya bisa katakan dana akan masuk,” kata Trump meskipun ia tidak menjelaskan lebih jauh. [my/jm]