Para menteri pertahanan NATO mengakhiri pertemuan virtual dua hari pada Kamis, menolak untuk berkomitmen pada tenggat 1 Mei untuk menarik pasukan dari Afghanistan seperti yang disyaratkan oleh perjanjian tahun lalu antara Amerika Serikat dan Taliban.
Sebaliknya, aliansi tersebut meminta Taliban untuk bernegosiasi dengan “iktikad baik,” dan mengatakan negara-negara anggota NATO akan terus berkonsultasi tentang kemungkinan langkah selanjutnya, dan mengharapkan pembicaraan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan mungkin masih dapat menghasilkan perdamaian yang langgeng.
“Kami dihadapkan pada banyak dilema dan tidak ada pilihan yang mudah,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada para wartawan, setelah berakhirnya diskusi tentang Afghanistan.
Para pejabat Taliban, dalam beberapa hari terakhir, secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah memenuhi persyaratan dalam kesepakatan Februari 2020 – sebuah pernyataan yang didukung oleh para diplomat Rusia.
Pada hari Rabu, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintahan Biden masih mempelajari kesepakatan dengan Taliban, yang dicapai oleh mantan Presiden Donald Trump. [lt/jm]