Uni Afrika menyerukan pembentukan "pemerintah transisi inklusif" di Libya, tapi tidak bergabung dengan negara-negara besar lain di dunia untuk secara resmi mengakui oposisi Dewan Transisi Nasional (TNC). Dewan perdamaian dan keamanan Uni Afrika mengumumkan keputusan itu hari Jumat setelah KTT darurat membahas krisis Libya di Ethiopia.
Banyak negara Afrika punya hubungan lama dan baik dengan pemimpin Libya Moammar Gaddafi. Tapi diplomat Barat yang menghadiri pertemuan Uni Afrika itu mengatakan 20 negara Afrika masing-masing mengakui TNC, yang pasukannya telah memasuki ibukota Libya, Tripoli, minggu ini.
Sementara itu, ketua TNC Mahmoud Jibril mengatakan kelompoknya bisa berhasil hanya jika masyarakat internasional mencairkan semua aset yang dibekukan selama Gaddafi berkuasa.
Hari Jumat ia mengatakan oposisi membutuhkan uang untuk terus menjalankan pemerintahan dan membayar gaji pegawai negeri. Selain itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri Perancis Bernard Valero hari Jumat menginginkan aset-aset Gaddafi dikembalikan kepada rakyat Libya. Perancis adalah negara besar pertama yang mengakui oposisi TNC.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur NATO menyerang sebuah bungker besar di kota kelahiran pemimpin Libya Moammar Gaddafi, Sirte, sementara pemberontak bergerak ke kota pantai itu untuk bertempur melawan pasukan yang setia kepada Gaddafi.
Inggris mengatakan hari Jumat pesawat-pesawat tempurnya menembakkan misil ke bungker di Sirte itu semalam. Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengatakan, NATO tidak secara khusus menarget Gaddafi dan serangan itu bertujuan memastikan Gaddafi dan pengikutnya tidak dapat melanjutkan pertempuran.
Selain berkumpul di dekat Sirte, pasukan pemberontak juga bertempur di kantong-kantong pasukan pro-Gaddafi di Tripoli. Jaringan televisi al-Jazeera mengatakan, pertempuran juga terjadi hari Jumat di dekat perbatasan Tunisia.
Dalam pada itu Organisasi Internasional untuk Migrasi IOM mengumumkan telah mengirim sebuah kapal lagi untuk mengevakuasi warga asing dari Tripoli dan mengantar sekitar 50 pekerja bantuan. Kamis malam sebuah kapal yang dicarter IOM meninggalkan Tripoli membawa 263 migran.
