Tautan-tautan Akses

Nepal Tandatangani Perjanjian Damai dengan Kelompok Pemberontak Komunis


Perdana Menteri Khadga Prasad Oli. Pemerintah Nepal, Kamis (4/3), menandatangani perjanjian damai dengan kelompok kecil pemberontak komunis yang sangat ditakuti. (Foto: Reuters/Navesh Chitrakar)
Perdana Menteri Khadga Prasad Oli. Pemerintah Nepal, Kamis (4/3), menandatangani perjanjian damai dengan kelompok kecil pemberontak komunis yang sangat ditakuti. (Foto: Reuters/Navesh Chitrakar)

Pemerintah Nepal, Kamis (4/3), menandatangani perjanjian damai dengan kelompok kecil pemberontak komunis yang sangat ditakuti karena sering melakukan serangan kekerasan, pemerasan dan pengeboman.

Pemerintah setuju untuk mencabut larangan terhadap kelompok tersebut, membebaskan semua anggota partai dan pendukung mereka di penjara, dan mencabut semua gugatan hukum terhadap mereka, sementara kelompok tersebut setuju untuk tidak melakukan kekerasan dan akan menyelesaikan masalah apapun melalui dialog damai, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan perdamaian itu.

Rincian perjanjian itu akan dipublikasikan pada sebuah upacara bersama, Jumat (5/3), dengan Perdana Menteri Khadga Prasad Oli dan pemimpin kelompok pemberontak Netra Bikram Chand, yang lebih dikenal dengan nama gerilyawannya, Biplav. Kelompok pemberontak ini juga menyebut diri mereka Partai Komunis Nepal.

Kelompok ini dikenal karena sering melakukan kekerasan, mengeluarkan ancaman, dan mendalangi aksi-aksi pemogokan umum.

Mereka memisahkan diri dari Partai Komunis Maois setelah partai itu pada 2006 menghentikan pemberontakan bersenjatanya, menyetujui pembicaraan damai yang dipantau PBB dan bergabung dengan politik arus utama.

Partai Komunis Maois sebelumnya sering bentrok dengan pasukan pemerintah sejak 1996. Bentrokan-bentrokan itu menyebabkan 17.000 orang tewas, ratusan hilang dan banyak lainnya cedera.

Kesepakatan damai dengan Partai Komunis Nepal tercapai pada saat perdana menteri dan pemerintahannya menghadapi krisis politik sejak perpecahan berkembang di partainya yang berkuasa dan Mahkamah Agung mengaktifkan kembali parlemen yang telah dibubarkannya. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG