Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya telah membahas “berbagai opsi teoritis” bila terjadi eskalasi militer dengan Turki. Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu hari Kamis mengatakan keputusan demikian akan dibuat jika diperlukan.
Komentar itu disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kapal-kapal angkatan lautnya akan mengawal kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, untuk melindungi mereka dari campur tangan Israel.
Erdogan mengatakan kepada televisi al-Jazeera bahwa Turki tidak akan membiarkan terulangnya peristiwa yang membawa korban tewas tahun lalu, ketika tentara Israel menyerbu kapal bantuan Turki yang menuju Gaza, Mavi Marmara.
Menteri Intelijen Israel Dan Meridor mengatakan kepada radio militer Israel hari Jumat bahwa pernyataan Erdogan itu “gawat dan serius.” Dia berharap situasinya itu akan berlalu.
Di Washington, hari Jumat, Departemen Luar Negeri Amerika mendesak kedua pihak agar menahan diri dari tindakan provokatif atau menambah ketegangan. Juru bicara Victoria Nuland mengatakan Amerika ingin melihat “kedua sekutu regional Amerika ini” bekerja sama demi perdamaian dan keamanan regional.