Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diadili hari Minggu (24/5) atas tiga kasus penipuan, korupsi dan pelanggaran kepercayaan. Jika terbukti bersalah, Netanyahu menghadapi hukuman penjara bertahun-tahun. Dia menyatakan tidak bersalah dan menuduh sistem peradilan berusaha merekayasa kudeta terhadapnya.
Pengadilan dimulai dengan sejumlah tuduhan baru yang disampaikan Netanyahu bahwa polisi dan jaksa telah melancarkan konspirasi untuk “memecatnya.”
Netanyahu merupakan perdana menteri Israel pertama yang masih menjabat dan menghadapi tuduhan kriminal – termasuk melakukan kecurangan, melanggar kepercayaan dan menerima suap. Ia juga dituduh menawarkan perubahan aturan hukum pada seorang taipan media dengan imbalan liputan yang yang menguntungkan bagi dirinya.
Netanyahu, pemimpin Partai Likud yang beraliran kanan, menyangkal seluruh tuduhan itu dan menyebut pengadilan itu sebagai pengadilan sayap kiri yang mencari-cari kesalahan. Setibanya di gedung pengadilan, Netanyahu kembali menggarisbawahi klaim bahwa tuduhan terhadapnya merupakan bagian dari “deep state conspiracy.”
Para kritikus mengatakan klaim-klaim itu merongrong institusi demokrasi Israel.
Di luar kediaman perdana menteri, ratusan warga Israel berdemonstrasi menentang Netanyahu, memintanya untuk mundur. Di luar gedung pengadilan di Yerusalem timur, sejumlah demonstran berunjuk rasa mendukung Netanyahu.
Pengadilan itu dimulai satu minggu setelah Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri untuk masa jabatan kelima, suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Netanyahu sebelumnya tidak ingin hadir di pengadilan, tetapi Pengadilan Distrik Yerusalem minggu lalu memutuskan bahwa ia harus hadir. [em/ii]