Perusahaan-perusahaan yang berupaya menarik pelanggan melalui media sosial China dan kini berusaha mendapat bantuan untuk menjangkau sasaran audiens mereka.
Lembaga pemeringkat yang berbasis di Amerika, Nielsen, telah mencapai kesepakatan kemitraan dengan layanan media sosial China yang mirip Twitter, Sina Weibo, untuk meningkatkan efektivitas pemasaran di media tersebut, yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna.
Del Levin, wakil presiden Nielsen China yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada VOA bahwa kemitraan dengan Sina Weibo bertujuan untuk membantu pengiklan memahami akurasi kampanye mereka dan bagaimana mereka menjangkau orang-orang yang berminat pada produk mereka.
“Perusahaan mobil, misalnya, akan dapat mengetahui bukan hanya usia dan jenis kelamin mereka yang melihat iklan perusahaan itu di internet, tetapi juga persentase orang-orang yang merupakan ‘penggemar’ mobil,” ujarnya. Hal ini mungkin dilakukan karena Weibo mengelompokkan pengguna yang memiliki minat sama dengan menyediakan tag untuk mereka.
Peringkat iklan digital, sebut Nielsen, dapat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan asing yang berusaha terhubung dengan audiens media sosial China yang sangat banyak. Hasil riset baru-baru ini menunjukkan bahwa pengeluaran belanja iklan digital yang mencakup sejumlah outlet di Internet telah melampaui jumlah yang dibelanjakan di media tradisional, seperti media cetak dan televisi di China.
Kesepakatan itu tercapai satu tahun setelah Nielsen bekerjasama dengan Tencent, yang mengelola WeChat yang sangat popular. WeChat adalah media sosial yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. [uh]