Militer Nigeria mengatakan, mereka belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan lebih dari 200 siswi sekolah yang diculik tahun lalu oleh Boko Haram, meskipun telah merebut kembali banyak kota dari kelompok militan tersebut.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Kenneth Minimah mengatakan kepada wartawan, militer sedang melakukan penyelidikan mengenai keberadaan anak-anak perempuan itu di kawasan-kawasan yang telah dibebaskan. Namun, ia mengatakan, sejauh ini belum ada orang yang mengatakan bahwa anak-anak perempuan asal Chibok itu pernah berada di sana dan kemudian dibawa lari.
Boko Haram menculik anak-anak perempuan itu dari sebuah sekolah pemerintah di kota Chibok hampir setahun lalu, 14 April 2014. Penculikan itu menimbulkan kemarahan internasional terhadap Boko Haram dan kecaman keras terhadap pemerintah karena gagal melindungi dan menemukan anak-anak itu.
Jenderal Minimah,dalam sebuah konperensi pers, Rabu, mengatakan, Boko Haram kini hanya mengontrol tiga kawasan pemerintah di timurlaut negara bagian Borno, dan telah terusir keluar dari semua kawasan yang direbutnya di negara bagian Yobe and negara bagian Adamawa.
Ia mengungkapkan harapan, kawasan-kawasan lainnya – yakni Gwoza, Kalabaldi dan Abadamakan segera dibebaskan. Ditanya apakah pemilu akan diselenggarakan di kawasan-kawasan yang direbut kembali, ia menjawab itu terserah pada Komisi Independen Pemilu Nasional Nigeria.
Rakyat Nigeria akan memberikan suara mereka pada pemilu presiden dan parlemen tanggal 28 Maret. Penyelenggaraan pemilu itu ditunda dari Februari karena masalah ketidakamanan di kawasan timurlaut, yang merupakan pusat pemberontakan Boko Haram.
