Warga desa di timur laut negara bagian Borno, Nigeria, hari Minggu (29/11) memakamkan 43 petani yang tewas dalam serangan kelompok militan Islamis, sementara aparat keamanan masih terus mencari puluhan orang yang hilang.
Sekitar 30 laki-laki tewas dipenggal dalam serangan yang terjadi Sabtu pagi (28/11) di desa Zabarmari, di timur laut negara bagian Borno. Warga khawatir 70 orang tewas dalam serangan itu.
Meskipun belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab, di masa lalu pembantaian semancam itu dilakukan oleh Boko Haram atau kelompok Negara Islam Provinsi Afrika Barat ISWAP. Keduanya aktif di kawasan di mana militan ISIS telah menewaskan sedikitnya 30.000 orang dalam sepuluh tahun ini.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengutuk pembunuhan itu dan mengatakan “seluruh negara ini luka.”
Di Zabarmari, puluhan pelayat mengelilingi jenazah para korban yang telah dikafani dan diletakkan di atas palet kayu, ketika beberapa ulama memimpin doa untuk mereka.
Salah seorang warga dan Amnesty International mengatakan sepuluh perempuan termasuk diantara mereka yang hilang.
Dalam upacara pemakaman hari Minggu, Gubernur negara bagian Borno, Babagana Zulum, meminta pemerintah federal untuk merekrut lebih banyak tentara, anggota Satgas Gabungan Sipil dan pejuang pertahanan sipil untuk melindungi petani di wilayah itu. Ia menggambarkan rasa putus asa yang dirasakan banyak warga.
Harga makanan di Nigeria dalam satu tahun terakhir ini meningkat pesat akibat banjir, penutupan perbatasan dan ketidakamanan di sejumlah kawasan yang menjadi produsen kebutuhan pokok. [em/my]