Presiden Amerika Barack Obama dijadwalkan akan menawarkan sebuah kesempatan kepada pemilik rumah yang kesulitan membayar cicilan rumah untuk membiayai kembali kredit rumah mereka, memanfaatkan suku bunga terendah sampai saat ini.
Pejabat-pejabat Gedung Putih menggambarkan rencana itu sebelum pengumuman Presiden Barack Obama hari Rabu di pusat komunitas di luar Washington. Mereka memperkirakan 3,5 juta pemilik rumah – banyak yang pinjamannya lebih besar dari nilai rumah mereka – dapat menghemat sekitar tiga ribu dolar per tahun dengan menggarap ulang persyaratan kredit rumah mereka.
Suku bunga rata-rata untuk pinjaman rumah selama 30 tahun di Amerika selama berbulan-bulan di bawah empat persen. Tetapi suku bunga kredit rumah lebih tinggi dari empat persen dan belum memperbarui kredit, menggolongkan mereka sebagai peminjam yang riskan untuk bisa melunasi pinjaman yang telah direvisi itu. Berdasarkan rencana presiden ini, sebagian pemilik rumah semacam itu akan mampu memperoleh pinjaman dengan bunga yang lebih rendah.
Perumahan merupakan sektor paling lemah dalam ekonomi Amerika, negara terbesar di dunia yang telah sangat lambat pulih diri pasca resesi dari tahun 2007 hingga 2009. Jutaan pemilik rumah – banyak diantara mereka yang telah kehilangan pekerjaan akibat resesi ekonomi terburuk di Amerika dalam tujuh puluh tahun – kemudian rumahnya telah disita oleh kreditur karena mereka tidak dapat membayar cicilan bulanannya.
Rencana Presiden Obama tidak akan membantu mereka-mereka yang rumahnya telah disita, tetapi akan meningkatkan beban keuangan bagi pemilik rumah yang tidak memiliki cukup uang untuk memotong pengeluaran bulanan mereka.
Rencana pinjaman perumahan ini akan menelan biaya sekitar lima hingga sepuluh milyar dolar, dibiayai oleh pajak atas bank-bank besar, dan terlebih dahulu harus disetujui oleh Kongres. Tetapi Kongres telah dua kali menolak usul serupa ketika Amerika menghadapi keprihatinan mendalam tentang meningkatnya defisit pengeluaran.
Presiden Obama – seorang Demokrat – sedang berkampanye untuk masa jabatan empat tahun yang kedua, dengan caranya menangani ekonomi Amerika yang menjadi keprihatinan utama banyak pemilih. Selagi kampanye pemilu presiden Amerika berlangsung semakin intensif, para anggota Kongres dari Partai Republik dan calon-calon presiden partai itu telah mengecam keras kepemimpinan Presiden Obama dalam bidang ekonomi dan menunjukkan minat untuk menerapkan usul-usulnya.