Dalam pidatonya, Presiden Obama menekankan bahwa Tuhan dapat memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang biar apa pun agamanya. Dia mengatakan semua orang bisa memperoleh manfaat dengan mendengarkan "pencipta kita" dan menghindari “kemunafikan."
“Terutama sekarang sangat penting ketika kita sedang menghadapi beberapa tantangan besar sebagai bangsa, ekonomi kita membuat kemajuan selagi kita pulih dari krisis terburuk dalam beberapa generasi. Tapi terlalu banyak keluarga yang masih kesulitan mendapat pekerjaan atau membuat angsuran KPR atau membayar uang kuliah dan dalam beberapa kasus bahkan membeli pangan,” kata Obama.
Presiden Obama mengatakan ketika berdoa, ia diingatkan bahwa iman dan nilai-nilai memainkan peran besar dalam memecahkan beberapa masalah paling mendesak yang dihadapi Amerika. Dia mengatakan jika orang meninggalkan nilai-nilai mereka, maka itu berarti mereka meninggalkan banyak "aspek moral" yang telah menyatukan Amerika selama berabad-abad.
Obama menambahkan, "Saat-saat berdoa memperlamban langkah kita, membuat kita rendah hati, mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa besar tanggung jawab yang kita miliki, seberapa hebat gelar kita, seberapa besar kekuasaan yang kita anggap kita miliki, kita hanyalah wadah yang tidak sempurna.”
Wakil Presiden Joe Biden juga menghadiri acara itu, bersama para anggota senior Kongres Amerika.
Sarapan dan Doa Nasional diadakan oleh para anggota Senat dan DPR Amerika yang bertemu setiap minggu untuk berdoa di Gedung Kongres, Capitol Hill.
Setiap presiden Amerika telah menghadiri acara tersebut sejak dimulai pada tahun 1953. Para tamu telah diundang dari sekitar 130 negara, dan daftar tamu seringkali termasuk pejabat asing dan selebriti. Ibu Teresa, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan musisi Bono pernah menghadiri acara tersebut.
