Presiden Amerika Barack Obama berencana akan bertemu dengan para mantan pemimpin pertahanan dan diplomatik dari kedua partai politik utama di Gedung Putih hari ini, untuk menggalang dukungan bagi perjanjian baru pengurangan senjata nuklir dengan Rusia (START).
Gedung Putih mengatakan Presiden Obama akan terus mengusahakan ratifikasi perjanjian baru START dengan Rusia selambat-lambatnya akhir tahun ini, meskipun muncul tentangan dari seorang anggota Senat dari Partai Republik.
Senator Jon Kyl, perunding dari Partai Republik mengenai isu tersebut, menolak usaha Presiden Obama untuk mengadakan pemungutan suara sebelum Kongres yang baru mulai memegang jabatan bulan Januari, dengan kehadiran yang lebih kuat partai Republik.
Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu, pemerintahan Obama yakin bahwa pemungutan suara di Senat ASa mengenai perjanjian baru tersebut, akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Ia juga menyampaikan optimisme Presiden Obama bahwa perjanjian baru tersebut akan disahkan.
Presiden Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani START pada bulan April, dengan tekad mengurangi senjata nuklir sebanyak 30 persen.