Presiden Amerika Barack Obama hari Selasa (15/12) menggambarkan imigrasi sebagai tradisi tertua Amerika dan membuat Amerika istimewa, selagi ia ingin memperlihatkan perbedaan antara mereka yang ingin menutup perbatasan dan mereka yang hendak melarikan diri dari kesulitan dan penyiksaan.
Obama berusaha meyakinkan masyarakat mengenai strateginya untuk menghentikan kelompok ISIS, sembari juga menekankan Amerika adalah negara yang mendukung toleransi beragama.
Komentarnya sangat berlawanan dengan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump yang menyerukan larangan sementara orang Islam masuk ke Amerika.
Obama berbicara di Museum Arsip Nasional di Washington di mana imigran dari Irak, Ethiopia, Uganda dan 22 negara lainnya disumpah menjadi warga negara Amerika.
Ia mengatakan bahwa imigran pertama Amerika adalah pengungsi “mereka peziarah, melarikan diri dari penyiksaan agama, menyeberang badai lautan Atlantik untuk mencapai dunia baru dimana mereka bisa hidup dan berdoa dengan bebas”.
Ia mengatakan dalam dua generasi berikutnya imigran menjadi warga Amerika.
Obama mengatakan “satu generasi, dua generasi berlalu, tahu-tahu kita sudah tidak ingat dari mana kita datang”.
“Kita tidak cukup sering atau dengan lantang mengatakan, imigran dan pengungsi menghidupkan dan memperbaharui Amerika”. [jm/my]