Presiden Barack Obama menyambut baik berita bahwa angka pengangguran Amerika bulan lalu turun, tapi memperingatkan adanya “pukulan signifikan” terhadap ekonomi jika Kongres tidak memperpanjang masa pemotongan pajak atas pendapatan dan tunjangan pengangguran.
Departemen Tenaga Kerja Amerika hari Jumat mengatakan angka pengangguran untuk November turun menjadi 8,6 persen, tingkat terendah dalam lebih dari dua tahun dan turun 0,4 persen dari Oktober. Angka itu juga menunjukkan ekonomi Amerika menciptakan 120 ribu lapangan kerja. Harga saham Amerika hari Jumat naik setelah berita itu.
Presiden Obama kecewa karena Senat fraksi Republik hari Kamis menghambat rencananya memperpanjang masa pemotongan pajak pendapatan warga Amerika kelas menengah. Menurutnya, itu berarti Kongres menaikkan pajak bagi hampir 160 juta warga Amerika. Fraksi Republik menghentikan perpanjangan masa pemotongan pendapatan karena terkait pajak yang lebih tinggi bagi orang-orang terkaya Amerika, yang mereka tentang.
Ketua DPR John Boehner mengatakan terciptanya lapangan kerja adalah kabar baik, tetapi angka pengangguran masih “terlalu tinggi”.
Hasil pengamatan menunjukkan gambaran campur aduk mengenai pasar lapangan kerja. Sebagian lapangan kerja yang tercipta adalah oleh perusahaan-perusahaan swasta. Sebagian lainnya karena ratusan ribu orang tidak lagi berusaha mencari pekerjaan. Angka pengangguran hanya memperhitungkan orang yang aktif mencari pekerjaan.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, tercatat kenaikan lapangan kerja dalam industri eceran, restoran dan bar, jasa profesional dan bisnis, serta layanan kesehatan. Ditambahkan, lapangan kerja pemerintah terus menciut, dengan hilangnya pekerjaan di pemerintahan lokal maupun negarabagian.