Merayakan reputasinya sebagai tempat lahirnya revolusi, Paris membuka Olimpiade Musim Panas, pesta olahraga multi cabang olahraga (cabor) pertamanya dalam satu abad pada Jumat (26/7). Upacara pembukaan, yang dirancang di luar pakem Olimpiade, berlangsung di tengah guyuran hujan dan bertabur bintang serta fantasi di sepanjang Sungai Seine.
Hujan yang sesekali turun – hujan pertama pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas selama lebih dari 70 tahun – tampaknya tidak menyurutkan semangat para atlet. Beberapa di antara mereka membawa payung saat menaiki perahu menyusuri sungai untuk menunjukkan ketangguhan kota tersebut ketika pihak berwenang menyelidiki dugaan tindakan sabotase yang menarget jaringan kereta api berkecepatan tinggi Prancis.
Gangguan perjalanan yang meluas ,yang dipicu oleh apa yang oleh para pejabat Prancis sebut sebagai serangan pembakaran terkoordinasi di jalur kereta api berkecepatan tinggi serta cuaca, mengurangi antusiasme menjelang upacara tersebut.
Meski begitu, massa tetap memadati tepian dan jembatan Sungai Seine dan menyaksikan dari balkon, sambil meneriakkan "ooh" dan "aah" saat tim Olimpiade berparade dengan perahu menyusuri jalur air yang semakin berombak seiring dengan memburuknya cuaca.
“Hujan tidak dapat menghentikan kami,” kata bintang bola basket Amerika Serikat, LeBron James, yang mengenakan ponco plastik bersama pembawa bendera Amerika lainnya, petenis Coco Gauff.
Dengan disaksikan penonton dari seluruh dunia, Paris memberikan penampilan terbaik – dalam arti sebenarnya. Olimpiade dibuka dengan pertunjukan spektakuler dan penari cancan Prancis yang riang ditampilkan sejak awal. Menyusul, sebuah film pendek jenaka menampilkan ikon sepak bola Zinedine Zidane. Gumpalan asap biru, putih dan merah Perancis menyusul. Dan Lady Gaga bernyanyi, dalam bahasa Prancis, dengan para penari menggoyangkan pompom berbulu merah jambu, menambah nuansa kabaret.
Lebih dari tiga jam setelah pertunjukan, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan Olimpiade dibuka. Setelah sempat terjadi kesalahan, bendera Olimpiade bercincin lima dikibarkan terbalik di Trocadero di seberang Menara Eiffel.
Upacara tersebut merayakan para atlet perempuan, termasuk 10 patung emas pionir perempuan yang berdiri dari tiang raksasa di sepanjang sungai. Di antaranya adalah Olympe de Gouges, yang menyusun Deklarasi Hak-Hak Perempuan dan Warga Negara Perempuan pada 1791 selama Revolusi Perancis. Dia berkampanye untuk penghapusan perbudakan dan dipenggal pada 1793.
Paris Games menargetkan untuk menjadi Olimpiade pertama dengan jumlah peserta pria dan perempuan yang setara.
Penyelenggara Olimpiade Paris mengatakan 6.800 dari 10.500 atlet akan hadir sebelum mereka memulai kompetisi 16 hari berikutnya.
Perahu-perahu yang membawa tim Olimpiade memulai parade dengan menerobos tirai air yang mengalir dari Jembatan Austerlitz, awal dari rute sepanjang 6 kilometer (hampir 4 mil). Air yang mengalir deras terlihat seperti air mancur di Istana Versailles, tempat kompetisi berkuda Olimpiade.
Sesuai protokol Olimpiade, perahu pertama membawa atlet dari Yunani, tempat kelahiran Olimpiade kuno. Diikuti oleh tim atlet pengungsi Olimpiade dan kemudian, negara-negara lain dalam urutan abjad Prancis.
Untuk Olimpiade, Paris mengerahkan upaya besar-besaran, kolosal malah. Hal itu juga berlaku untuk keamanan. Kawasan besar yang dipagari di pusat kota Paris dikunci bagi mereka yang tidak memiliki izin masuk dan langit selama upacara tersebut merupakan zona larangan terbang sejauh 150 kilometer (93 mil). [ft/ah]