Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC memperkirakan permintaan untuk minyak mentah akan lebih tinggi tahun 2018 dipicu kenaikan konsumsi global, seperti dilaporkan kantor berita Reuters. OPEC mengatakan hal ini adalah tanda-tanda pasar minyak menguat yang mengindikasikan pemotongan produksi yang dipimpin oleh OPEC berhasil mengurangi kelebihan pasokan.
Dalam laporan bulanannya, OPEC mengatakan permintaan minyak dunia akan mencapai 32,42 juta barel per hari (bph) tahun depan, naik 220.000 bph dari perkiraan awal.
OPEC sedang mengurangi produksi sekitar 1,2 juta bph, sedangkan Rusia dan negara-negara produsen minyak non-OPEC memangkas produksi hingga setengahnya sampai Maret 2018.
Kesepakatan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan pasokan. OPEC mengatakan, indikasi bahwa upaya ini berhasil terlihat pada stok minyak mentah di negara-negara maju turun di bulan Juni dan telah berkurang sebanyak 87 juta barel dibandingkan rata-rata lima tahun sejak pemotongan diberlakukan di bulan Januari.
Permintaan, Produksi Naik
OPEC juga menaikkan prakiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2017 dan 2018. Konsumsi minyak dunia akan naik sebanyak 1,28 juta bph tahun depan. OPEC juga optimis dengan perkembangan ekonomi global.
``Pertumbuhan ekonomi dunia sedang dalam keadaan yang bagus,’’ kata OPEC. ``Dengan pertumbuhan yang terus berlangsung dan dinamika yang diharapkan berlanjut di paruh kedua 2017, masih ada ruang untuk pertumbuhan.’’
Namun laporan OPEC menunjukkan produksi dari ke-14 negara anggota naik melebihi permintaan dipicu kenaikan produksi di Libya dan Nigeria. Kedua negara anggota ini dikecualikan dari kebijakan pemotongan produksi.
Mengutip data yang dikumpulkan dari sumber-sumber kedua, OPEC mengatakan produksi minyak naik sebanyak 173.000 bph di bulan Juli menjadi 32,87 juta bph dipimpin oleh produsen yang dikecualikan dan Saudi Arabia sebagai pengekspor terbesar.
Pasokan di luar OPEC juga meningkat walaupun tidak secepat yang pernah diperkirakan oleh OPEC. OPEC memperkirakan pasokan dari negara-negara non-OPEC tahun depan akan naik sebanyak 1,10 juta bph, turun 40.000 bph dari prakiraan sebelumnya, dikarenakan produksi Amerika dan Kanada yang direvisi turun.
Bila OPEC terus menggenjot produksi minyak pada tingkat produksi bulan Juli, pasar akan mengalami kelebihan pasokan minyak mentah sebanyak 450.000 bph tahun depan, menurut laporan tersebut, namun ini masih dibawah angka prakiraan yang disampaikan dalam laporan bulan sebelumnya.
Harga Minyak Terendah Dalam 2 Minggu
Harga minyak mentah turun hampir satu persen hari Jumat (11/8) akibat kekhawatiran kelebihan pasokan terus berlangsung walaupun ada penggunaan stok minyak mentah Amerika yang melebihi prakiraan, seperti dilansir Reuters dalam laporan terpisah. Para investor juga mencermati dampak yang lebih luas terhadap pasar dari ketegangan antara Amerika dan Korea Utara.
Harga minyak Brent, yang menjadi acuan global, turun 48 sen dari penutupan sebelumnya menjadi 51,42 dolar per barel pada 0524 GMT. Harga ini terendah sejak 27 Juli. Sementara harga minyak Amerika West Texas Intermediate atau WTI turun 44 sen, menjadi 48,15 dolar per barel atau terendah sejak 26 Juli. (fw/ww)
Terkait
Paling Populer
1