Pihak berwenang mengatakan oposisi, dengan hanya dua kursi lagi yang masih harus ditentukan, telah memenangkan mayoritas dua per tiga dalam Majelis Nasional, yang memungkinkannya memecat para hakim Mahkamah Agung, memulai proses yang yang hendak memberhentikan presiden, bahkan meminta Majelis Nasional agar mengubah UUD.
Apakah oposisi mencapai mayoritas besarnya atau tidak, hasil tersebut adalah kemunduran besar bagi partai Sosialis yang sudah lama berkuasa dengan dominan yang telah memimpin negara itu selama 16 tahun.
Para pemimpin oposisi berjanji akan menggunakan mayoritas baru mereka untuk membebaskan para penentang pemerintahan Sosialis yang dipenjarakan, tetapi juga mengatakan mereka tidak akan merombak kebijakan tunjangan sosial yang popular.
Inilah pertama kalinya gerakan “Chavismo,” yang diambil dari nama mantan presiden sosialis Hugo Chavez, kehilangan mayoritas dalam majelis nasional, dan memberi oposisi wewenang untuk mengikis lebih jauh kekuasaan Presiden Nicolas Maduro. [gp]