Sebagian sekolah dan toko-toko tutup hari Rabu di ibukota Caracas selagi demonstran berbaris menuju ke bagian-bagian penting di sekitar kota untuk mendukung kampanye menentang Presiden Nicolas Maduro.
Pejabat pemilu menentang penggeseran Presiden Maduro pekan lalu, dan konfrontasi meningkat hari Selasa ketika DPR yang dikuasai oposisi menuntut pengadilan politik atas presiden, menuduhnya melanggar aturan konstitusi. Pengadilan tersebut tidak akan berpengaruh besar karena konstitusi Venezuela tidak memberi kekuasaan kepada Kongres untuk menggulingkan presiden.
Protes-protes itu merupakan pertemuan massal yang pertama sejak 1 September, ketika ratusan ribu rakyat Venezuela yang tidak puas berbaris melalui jalan-jalan di kota Caracas menentang Maduro.
Kedua pihak menuduh pihak lainnya berusaha melakukan kudeta sewaktu negara sedang menghadapi kesulitan karena kekurangan pangan besar-besaran dan inflasi yang melambung.
Jajak pendapat menunjukkan, sekitar 75 persen warga Venezuela menginginkan Maduro disingkirkan dari kekuasaan dan menyalahkannya karena jatuhnya standar hidup rakyat, meskipun Maduro menyebut keruntuhan ekonomi itu disebabkan konspirasi kapitalis. [ps/ii]