Tautan-tautan Akses

Organisasi Bantuan Serukan Perlindungan bagi Warga Sipil di Tripoli


Warga sipil Libya terjebak di tengah pertempuran antar milisi di Tripoli (foto: ilustrasi).
Warga sipil Libya terjebak di tengah pertempuran antar milisi di Tripoli (foto: ilustrasi).

Badan-badan bantuan menyerukan kepada kelompok-kelompok milisi Libya yang bersaing untuk merebut ibukota Tripoli, supaya mengambil semua langkah yang perlu untuk melindungi warga sipil.

Fasilitas-fasilitas kesehatan di sekitar Tripoli melaporkan 47 orang tewas dan 181 luka-luka dalam hari-hari belakangan ini. kata Organisasi Kesehatan Sedunia, WHO, sembilan orang warga sipil, termasuk dua orang dokter tewas. Seorang dokter dilaporkan meninggal ketika sedang bertugas menggunakan ambulans di lapangan.

Tarik Jasarevic, jurubicara WHO mengatakan, badan itu telah mencatat puluhan serangan atas petugas dan fasilitas kesehatan yang menewaskan dan melukai 32 orang pekerja kesehatan dan pasien sejak tahun lalu. Katanya, menarget warga sipil melanggar peraturan kemanusiaan.

“Guna menanggapi peningkatan aksi kekerasan ini, badan kesehatan telah mengirim perlengkapan dan pasokan obat-obat ke kawasan sengketa guna mempercepat bantuan bagi para korban. Perlengkapan dan pasokan obat itu dikirim ke empat lokasi strategis dan cukup untuk merawat 200 ribu orang lebih, selama tiga bulan,” ujar Jasarevic.

Menurut Jasarevic, WHO khawatir konflik yang berkepanjangan akan menghabiskan persediaan medis yang ada, selain kenyataan bahwa WHO juga kekurangan uang. Katanya lagi, badan PBB itu tidak akan bisa memenuhi kebutuhan penduduk apabila tidak ada donor yang memberikan dana yang berjumlah 43,5 juta dolar.

Badan-Badan Bantuan Serukan Agar Warga Libya di Tripoli Mendapat Lindungan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:09 0:00

Sementara itu Komisaris Tinggi PBB urusan HAM Michelle Bachelet menyerukan kepada semua pihak yang berperang untuk mematuhi peraturan internasional. Kata jurubicara Ravina Shamdasani, semua pihak harus mengusahakan supaya warga sipil terlindungi, seperti juga infrastruktur sipil, termasuk bandara, sekolah, rumah sakit dan penjara.

“Komisaris Tinggi menekankan pentingnya menghormati prinsip-prinsip dasar tentang proporsionalitas dalam bertindak. Menarget warga sipil atau fasilitas sipil dengan sengaja adalah kejahatan perang,” kata Shamdasani.

Selanjutnya Shamdasani mengatakan, yang dikhawatirkan adalah nasib ribuan pengungsi dan migran yang berada di kamp-kamp tahanan di sekitar kawasan pertempuran dekat kota Tripoli. Katanya, orang-orang itu sangat rentan, dan PBB hari Senin mengeluarkan seruan penting supaya diadakan gencatan senjata selama dua jam untuk mengungsikan warga sipil dari pinggiran kota Tripoli. (ii)

Recommended

XS
SM
MD
LG