Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan para tersangka teroris akan diadili di pengadilan-pengadilan militer yang baru dibentuk. Langkah ini diambil sebagai reaksi pemerintahnya terhadap pembantaian berdarah pekan lalu di sebuah sekolah.
Sharif menyampaikan hal itu dalam pidato kenegaraannya, Kamis (25/12), setelah pertemuan sepanjang hari dengan Kabinetnya dan para pejabat tingkat tinggi lainnya membahas rencana aksi baru untuk mengatasi terorisme.
Ia tidak merinci lebih jauh mengenai pengadilan-pengadilan militer itu, namun mengatakan pengadilan-pengadilan tersebut akan melangsungkan proses peradilan cepat terhadap para teroris.
PM itu mengatakan darah anak-anak Pakistan tidak boleh tumpah sia-sia. Ia mengatakan, pembantaian di sebuah sekolah di Peshawar mengguncang negara, dan bahwa ekstrimisme harus diberantas.
Langkah-langkah lain dalam rencana baru itu termasuk usaha-usaha untuk menghentikan arus pendanaan ke kelompok-kelompok teror dan menghentikan kelompok-kelompok terlarang yang beroperasi dengan nama baru.
Taliban Pakistan bertanggung jawab atas pembantaian tanggal 16 Desember di sebuah sekolah yang dijalankan militer di Peshawar. Hampir 150 orang ditembak mati, dan kebanyakan di antara mereka pelajar.