Tautan-tautan Akses

Pejabat Pakistan Peringatkan Kemungkinan Serangan Teror Lagi


Seorang anak pendukung partai politik di Pakistan memegang papan berisi kutukan atas terorisme dalam demonstrasi di Lahore yang mengecam serangan Taliban di Peshawar (21/12). (Reuters/Mohsin Raza)
Seorang anak pendukung partai politik di Pakistan memegang papan berisi kutukan atas terorisme dalam demonstrasi di Lahore yang mengecam serangan Taliban di Peshawar (21/12). (Reuters/Mohsin Raza)

Militer Pakistan bisa saja melancarkan serangan besar-besaran terhadap kubu-kubu militan tetapi tidak ingin mengakibatkan korban jiwa di kalangan sipil.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudry Nisar Ali Khan mengatakan pemerintah memiliki informasi tentang kemungkinan serangan teror lagi seperti pembantaian minggu lalu di sebuah sekolah militer.

Khan tidak merincinya, tapi mengatakan seluruh pelosok Pakistan harus waspada. Ia memperingatkan perusahaan ponsel bahwa mereka bisa didakwa terorisme jika mengeluarkan kartu identifikasi ponsel palsu.

Ia juga mengatakan para pemilik hotel harus memeriksa keaslian identitas tamu-tamunya dan akan diminta bertanggung jawab jika menyewakan kamar kepada teroris. Ia mengimbau rakyat Pakistan agar berbagi informasi dengan pihak keamanan.

Kata Khan, militer Pakistan bisa saja melancarkan serangan besar-besaran terhadap kubu-kubu militan tetapi tidak ingin mengakibatkan korban jiwa di kalangan sipil.

Kawanan Taliban Pakistan menyerbu sebuah sekolah militer di Peshawar minggu lalu, menewaskan hampir 150 siswa dan guru. Taliban menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan militer Pakistan terhadap pemberontak.

Menanggapi serangan itu, pemerintah Pakistan telah mencabut moratorium hukuman mati dan pada Minggu (21/12) menghukum gantung empat militan lagi.

Mereka dieksekusi di kota Faisalbad terkait rencana pembunuhan mantan presiden Pervez Musharraf. Dua tersangka lainnya dieksekusi Jumat.

XS
SM
MD
LG