Aksi pawai yang dilakukan ribuan Muslim garis keras menuju ibukota Pakistan untuk memprotes rencana seorang anggota parlemen Belanda untuk menyelenggarakan kontes kartun Nabi Muhammad dihentikan oleh polisi.
Sekitar 10.000 pendukung partai politik Tehreek-i-Labaik, yang membantu Imran Khan menjadi perdana menteri pada pemilu bulan lalu, memulai pawai itu, Rabu (29/8). Mereka menyerukan agar Khan memutus hubungan diplomatik Pakistan dengan Belanda.
Juru bicara partai itu, Eijaz Ashrafi, mengatakan polisi menghentikan pawai itu, Kamis (30/8), di Jhelum, sekitar 160 kilometer dari ibukota, Islamabad. Ia mengatakan, para demonstran menolak untuk bubar dan bahwa polisi harus “membunuh mereka” untuk menghentikan pawai itu.
Penggambaran fisik Nabi Muhammad dilarang dalam Islam dan dianggap Muslim melecehkan agama. Pemerintah Pakistan bersumpah akan memprotes penyelenggaraan kontes itu ke PBB. [ab/uh]