Pakistan, Selasa (13/9) bergegas memberikan bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan ketika jumlah korban tewas akibat banjir yang memecahkan rekor di negara Islam yang miskin ini bertambah banyak. Banjir terus melanda akibat curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hujan dimulai lebih dini tahun ini — pada pertengahan Juni — dan menyapu seluruh desa, jembatan, dan jalan, menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Pada satu titik, sepertiga wilayah negara itu terendam air.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan, Selasa mencapai 1.481, dengan 54 orang lainnya meninggal akibat banjir terkait hujan dalam 24 jam terakhir. Sebagian besar kematian tersebut terjadi di provinsi Sindh yang dilanda bencana. Para ahli mengatakan perubahan iklim menjadi penyebab sebagian besar dari banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Sherry Rehman, Menteri Perubahan Iklim Pakistan, memperingatkan bahwa hujan, yang mereda akhir bulan lalu kembali melanda minggu ini, dan diperkirakan akan terus melanda sebagian besar negara itu dalam beberapa minggu mendatang.
Rehman juga mengungkapkan kekhawatiran hujan akan menghambat operasi penyelamatan dan bantuan yang sedang berlangsung di daerah yang dilanda banjir, akibat sungai yang meluap, gletser yang mencair dengan cepat, dan banjir. Bencana ini telah mempengaruhi 33 juta orang.
Sejauh ini, tim penyelamat telah mengevakuasi 179.281 orang dari daerah yang dilanda banjir. [my/jm]
Forum