Militer Pakistan mengatakan mereka telah menewaskan lebih dari 900 militan, sementara 82 tentara tewas sejak Juni ketika militer melancarkan serangan besar kontra-pemberontakan di daerah konflik suku terpencil dekat perbatasan Afghanistan.
Angkatan Darat mengatakan Rabu (3/9) tentara telah melenyapkan pangkalan-pangkalan teroris dari kota-kota besar Waziristan utara, termasuk pusat administrasi distrik, Miranshah. Separuh dari korban jiwa yang berasal dari militer tewas dalam anti-militansi sementara selebihnya dalam serangan balasan militan di tempat lain di Pakistan.
Said Nazir, seorang mantan jenderal angkatan darat, mengatakan kepada VOA Rabu keadaan di Waziristan Utara telah banyak berubah, setelah sampai 80 persen daerah suku terpencil itu dibersihkan dari Taliban dan militan terkait al-Qaida. Ia mengatakan “teroris di sana sudah tewas, jika tidak, mereka lari ke bawah tanah.”
Para pejabat angkatan darat mengatakan mereka juga telah menghancurkan kira-kira 27 pabrik pembuat bom, menyita senjata dan peralatan komunikasi yang digunakan militan.
Serangan darat dan udara itu telah memaksa kira-kira 800 ribu orang mengungsi dan berlindung di tempat perlindungan sementara di kota-kota Pakistan barat-laut. Militer mengatakan operasi pertolongan bagi penduduk yang mengungsi sedang berjalan dengan baik.
Militer mengatakan pihak berwenang juga telah melakukan lebih dari 2.200 operasi yang dipimpin informasi intelijen di seluruh negara itu sejak Juni, menewaskan 42 militan dan menangkap 114 lainnya.
Daerah Waziristan telah berfungsi sebagai tempat berlindung yang besar dan latihan bagi pemberontak Pakistan dan Afghanistan yang bertanggung-jawab atas serangan teroris di kedua sisi perbatasan Pakistan dan Afghanistan yang tidak dijaga yang disebut Durand Line.
