Tiga puluh orang dirawat karena keracunan gas sulfur setelah Gunung Ijen di Jawa Timur menyemburkan asap beracun dari kawahnya. Demikian menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (22/3).
Juru bicara BPNB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan lebih dari 170 penduduk dari beberapa desa di lereng gunung berapi itu harus meninggalkan tempat tinggal mereka.
Dia mengatakan sebagian penduduk menderita sesak nafas dan muntah-muntah setelah terjadi letusan uap dan gas pada hari Rabu (21/3) sekitar pukul 7:15 malam.
Gunung Ijen terkenal dengan danau belerangnya yang menakjubkan dan penambangan belerang pada malam hari oleh buruh yang dibayar rendah untuk melakukan pekerjaan yang sangat berbahaya dan melelahkan.
Sutopo mengatakan, puncak Gunung Ijen untuk sementara tertutup bagi pengunjung dan pekerja tetapi status secara keseluruhan gunung berapi itu tetap normal.
Indonesia, berada pada apa yang disebut “Cincin Api” Pasifik atau Pacific Ring of Fire yang labil secara seismik, memiliki lebih dari 120 gunung berapi aktif. [lt]