Tautan-tautan Akses

Para Kandidat Capres Partai Republik Kecam Presiden China


Gubernur Wisconsin Scott Walker mendesak Presiden Obama membatalkan kunjungan Presiden Xi Jinping ke AS (foto: dok).
Gubernur Wisconsin Scott Walker mendesak Presiden Obama membatalkan kunjungan Presiden Xi Jinping ke AS (foto: dok).

Kandidat-kandidat Capres AS dari Partai Republik meningkatkan pidato kecaman terhadap Presiden China Xi Jinping, yang akan melakukan kunjungan ke AS bulan depan.

Kandidat-kandidat calon presiden Partai Republik meningkatkan pidato kecaman menentang Presiden China Xi Jinping, menjelang kunjungan kenegaraannya ke Amerika, di tengah anjloknya saham-saham dunia akibat devaluasi mata uang yuan.

Gubernur Wisconsin Scott Walker mendesak Presiden Barack Obama untuk membatalkan kunjungan tersebut termasuk acara makan malam di Gedung Putih bulan depan.

“Saya kira China – sebagaimana negara-negara lain di dunia – akan menghormati kepemimpinan di Amerika”, ujar Walker hari Senin (24/8) ketika pasar-pasar saham Amerika anjlok. “Sebagian masalah kita saat ini disebabkan China tidak menghormati kita,” tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Penasehat Keamanan Nasional Amerika Susan Rice akan berkunjung ke Beijing akhir pekan ini untuk membahas sejumlah isu dengan pejabat-pejabat China.

Dalam pernyataannya, Walker menyebutkan daftar keluhan terhadap mitra dagang terbesar Amerika itu.

“Melihat adanya peretasan dunia maya China terhadap Amerika, militerisasi di Laut China Selatan, terus berlanjutnya intervensi negara pada dalam perekonomian, penganiayaan terus menerus terhadap warga Kristen dan aktivis HAM di China, Presiden Obama harus membatalkan kunjungan kenegaraan tersebut”, ujar Walker.

Pernyataan Walker itu menyusul pernyataan calon kuat lain Partai Republik – Donald Trump – di mana serangan terhadap China dan Meksiko merupakan bagian utama kampanyenya. “Pasar saham anjlok, semua disebabkan buruknya perencanaan dan membiarkan China dan Asia untuk mendikte agenda mereka. Ini bisa menjadi sangat kacau. Pilih Trump!”, demikian pernyataan tokoh real estate itu melalui Twitter hari Senin (24/8).

Para kandidat calon presiden Amerika telah sejak lama menggunakan China sebagai alat untuk mengecam siapapun yang kini berkuasa di Gedung Putih.

XS
SM
MD
LG