Para pemimpin oposisi Suriah yang bertemu di Turki telah menolak tawaran pemerintah mereka untuk mendapatkan pengampunan umum dan mengatakan mereka akan terus mengusahkan perubahan rezim.
Lebih dari 300 pembangkang menghadiri sebuah konferensi di kota Antalya, Turki, hari Rabu, sehari setelah Presiden Bashar al-Assad menawarkan pengampunan kepada para oposan pemerintahnya, termasuk kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin.
Sementara itu, Human Rights Watch mengatakan, organisasi itu telah melaporkan pembunuhan dan penyiksaan baru-baru ini oleh pasukan Suriah yang mungkin dapat dianggap kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kelompok yang berkantor pusat di New York ini merilis sebuah laporan Rabu yang mendasarkan pada lebih dari 50 wawancara dengan para korban dan saksi kekerasan.
Laporan itu memusatkan pada kota Daraa, Suriah Selatan, dimana pasukan Suriah diduga melangsungkan sejumlah aksi kekerasan paling buruk terhadap warga sipil sejak demonstrasi anti-pemerintah dimulai Maret lalu.