Para penyelidik Turki hari Kamis (18/10), melangsungkan penyelidikan di konsulat Arab Saudi dan tempat kediamaan konsul di dekatnya di Istanbul, terkait hilangnya jurnalis Saudi yang bermukim di AS, Jamal Khashoggi.
Tim forensik Turki sebelumnya telah mengunjungi konsulat itu pada hari Senin, untuk mencari petunjuk mengenai apa yang terjadi pada wartawan Khashoggi setelah memasuki Konsulat Saudi itu tanggal 2 Oktober lalu.
Khashoggi, seorang pengecam kerajaan Suadi yang kerap menulis untuk harian The Washington Post, dinyatakan hilang sejak hari itu.
Sejumlah pejabat Turki menuduh agen-agen Saudi membunuh Khashoggi. Para pejabat Saudi membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa Khashoggi telah meninggalkan konsulat itu atas kehendaknya sendiri.
The Wall Street Journal melaporkan, agen-agen Saudi memukuli, membius dan obat-obatan, dan kemudian membunuh dan memutalisinya. Suratkabar itu mengatakan, para pejabat Turki telah berbagi barang bukti yang mereka miliki, termasuk rekaman suara, dengan para pejabat Saudi dan AS.
Menlu AS Mike Pompeo telah menemui para pemimpin Saudi dan Turki untuk mengungkapkan keprihatinan mengenai kasus itu dan keinginan Presiden Donald Trump untuk mengetahui apa yang terjadi.
Pompeo dijadwalkan akan memberi penjelasan mengenai perjalanannya itu kepada Presiden Trump, Kamis pagi, di Gedung Putih. (ab/uh)