Sejumlah kantor berita melaporkan para pejabat militer di Mali menangkap presiden dan perdana menteri negara itu pada Senin (24/5), hanya beberapa bulan setelah masa jabatan mereka.
Kantor berita Reuters dan AFP melaporkan bahwa Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane, serta Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure, dibawa ke pangkalan militer di luar ibu kota, Bamako.
Kedutaan Besar Amerika di Mali memperingatkan warganya agar menghindari perjalanan yang tidak perlu di Bamako karena kedubes "menerima laporan tentang peningkatan aktivitas militer" di kota tersebut.
Berita itu mengikuti perombakan pemerintah negara, di mana dua anggota junta militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta Agustus diganti.
Agustus lalu militer menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita. Ndaw dan Ouane menjalani masa jabatan 18 bulan, sementara negara dalam transisi dan bersiap untuk pemilu baru.
Mali terperosok dalam protes berbulan-bulan yang dipimpin oleh partai oposisi utama pada tahun 2020 karena krisis ekonomi, korupsi, dan kegagalan Keita meredam pemberontakan Muslim selama delapan tahun yang bertahan di Mali tengah. Kemarahan juga muncul atas hasil dari 31 pemilihan legislatif April lalu yang disengketakan.[ka/jm]