Anggota legislatif Amerika Serikat (AS), Rabu (27/1), menyatakan keprihatinan tentang pengaruh China yang semakin besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika mereka menanyai calon duta besar AS untuk PBB.
Para anggota legislatif ingin memastikan pilihan Biden akan melawan "pengaruh buruk" Beijing.
"Terlepas dari kenyataan bahwa Amerika sejauh ini adalah donor terbesar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Partai Komunis China berusaha membentuk PBB untuk melayani kebutuhan Partainya. Dan ada beberapa keberhasilan dalam hal itu, " kata ketua Komisi Urusan Luar Negeri Senat James Risch pada pembukaan sidang konfirmasi Linda Thomas-Greenfield.
Para senator dari kedua partai berulang kali mencecar mantan pejabat Departemen Luar Negeri selama 35 tahun itu mengenai pidatonya sebagai mantan diplomat yang pensiun pada 2019. Fokus pidatonya adalah mengenai investasi AS dan China di Afrika, dan beberapa senator mengecam sikap lunaknya terhadap Beijing.
Thomas-Greenfield diundang untuk berbicara oleh Savannah State University di Georgia yang dikenal sebagai universitas warga kulit hitam. Thomas-Greenfield punya hubungan yang erat dan lama dengan universitas tersebut. Acara itu diadakan di Lembaga Konfusius kampus tersebut yang didanai oleh pemerintah China.
“Saya menerima undangan tersebut sebagai tanggapan terhadap universitas. Saya sangat menyesal telah menerima undangan itu dan dikaitkan dengan Lembaga Konfusius," ujarnya.
Namun ia menolak tuduhan dari beberapa senator bahwa ia telah bersikap lunak terhadap China, dengan mengatakan sudah berbicara secara tegas mengenai perilaku China sepanjang kariernya, termasuk apa yang dikatakannya "tujuan pembangunan yang mementingkan diri sendiri dan bersifat parasit" di Afrika. [my/pp]