Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov telah mengajukan pengunduran dirinya, yang menurut pemerintah setempat merupakan upaya untuk mendorong kompromi politik.
Situs web pemerintah Ukraina mengumumkan berita tersebut hari Selasa (28/1), dengan menerbitkan sebuah pernyataan oleh Azarov yang mengatakan ia ingin mendorong "kompromi sosial-politik," setelah dua bulan demonstrasi yang baru-baru ini memuncak dengan bentrokan kekerasan antara demonstran dan polisi.
Ia mengatakan ia berharap pengunduran dirinya, yang masih harus disetujui oleh Presiden Viktor Yanukovych, akan menciptakan peluang bagi penyelesaian damai krisis politik di negara itu.
Beberapa jam kemudian, parlemen menyetujui pencabutan undang-undang anti-protes yang telah memicu protes-protes anti-pemerintah yang diwarnai kekerasan di Kiev dan tempat-tempat lainnya.
Namun Presiden Yanukovych mengatakan, amnesti bagi puluhan demonstran yang ditahan hanya akan diterapkan apabila para demonstran membongkar barikade-barikade mereka dan meninggalkan jalanan.
Situs web pemerintah Ukraina mengumumkan berita tersebut hari Selasa (28/1), dengan menerbitkan sebuah pernyataan oleh Azarov yang mengatakan ia ingin mendorong "kompromi sosial-politik," setelah dua bulan demonstrasi yang baru-baru ini memuncak dengan bentrokan kekerasan antara demonstran dan polisi.
Ia mengatakan ia berharap pengunduran dirinya, yang masih harus disetujui oleh Presiden Viktor Yanukovych, akan menciptakan peluang bagi penyelesaian damai krisis politik di negara itu.
Beberapa jam kemudian, parlemen menyetujui pencabutan undang-undang anti-protes yang telah memicu protes-protes anti-pemerintah yang diwarnai kekerasan di Kiev dan tempat-tempat lainnya.
Namun Presiden Yanukovych mengatakan, amnesti bagi puluhan demonstran yang ditahan hanya akan diterapkan apabila para demonstran membongkar barikade-barikade mereka dan meninggalkan jalanan.