Partai yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah memenangkan seluruh kursi parlemen yang berjumlah 125 dalam pemilihan bulan lalu, yang telah dinyatakan oleh gerakan oposisi yang dilarang sebagai tidak sah.
Komisi Pemilihan Nasional Kamboja (NEC) mengatakan hari Rabu (15/8) bahwa partisipasi pemilih untuk pemungutan suara tanggal 29 Juli mencapai 83 persen, meskipun oposisi utama Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) absen dalam pemilihan itu karena tahun lalu dibubarkan oleh Mahkamah Agung. Sembilan belas partai yang lebih kecil ikut serta dalam pemilihan, tetapi hanya sebagai pelengkap.
Kemenangan mutlak oleh Partai Rakyat Kamboja (CPP) itu memastikan bahwa Perdana Menteri Hun Sen akan memperpanjang cengkeramannya yang telah berlangsung selama 33 tahun setelah parlemen baru bersidang bulan depan. Dia membela diri dengan mengatakan pemilihan itu bebas dan adil dalam pesan yang diunggah di Facebook hari Rabu, dan memuji rakyat Kamboja yang katanya memilih perdamaian dan pembangunan.
Sam Rainsy, pemimpin CNRP di pengasingan, menuduh NEC menggelembungkan jumlah pemilih dalam sebuah pernyataan tertulis. Dia mengatakan NEC “bermain tipu daya” dengan hasil itu karena berada di bawah kendali CPP. [lt]