Tokoh politik Amerika yang sebelumnya kurang dikenal, Gary Johnson, kembali memenangkan nominasi Partai Libertarian hari Minggu (29/5), menarik perhatian baru atas pencalonannya ketika mayoritas warga Amerika kurang menyukai unggulan partai-partai utama, yaitu Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Beberapa jajak pendapat terbaru menunjukkan Gary Johnson yang berusia 63 tahun dan pernah dua kali menjabat sebagai Gubernur New Meksiko dari kubu Partai Republik pada tahun 1995 hingga 2003 sebelum menjadi anggota Partai Libertarian, memenangkan sekitar 10% suara di tingkat nasional dalam pertarungan hipotetis melawan Trump dan Clinton dalam pemilu nasional November nanti.
Kandidat presiden partai ketiga di Amerika tidak bernasib baik dalam pemilu empat tahun sekali di Amerika, dan seringkali namanya memudar ketika orang semakin dekat dengan hari pemilihan. Jika Gary Johnson mempertahankan perolehan 10% suara di tingkat nasional pun, ia tampaknya tidak akan memenangkan suara di 50 negara bagian.
Tetapi perolehan suaranya bisa mempengaruhi hasil pemilu di beberapa negara bagian, khususnya karena dalam survei politik baru-baru ini, lebih dari separuh warga Amerika melihat bilyuner real-estat Donald Trump dan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton sebagai tokoh-tokoh yang kurang populer.
Hasil pemilihan presiden Amerika tidak ditentukan oleh perolehan suara terbanyak, tetapi oleh hasil pemilu di setiap negara bagian, dan negara bagian dengan penduduk terbesar akan mempunyai suara paling banyak. [em/ii]