WASHINGTON —
Presiden Amerika Barack Obama dan ibu negara Michelle, Kamis (18/4) akan berangkat ke Boston untuk menghibur para korban dan keluarga korban ledakan pada Marathon Boston, serta bertemu dengan para petugas yang berada di lokasi serangan yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.
Wartawan VOA Carolyn Presutti, yang berada di Boston mengatakan presiden akan membawa pesan keteguhan hati dan komonalitas.
Presiden Obama dan ibu negara akan ikut serta dalam doa bersama di Katedral Holy Cross Boston yang diperuntukkan bagi mereka yang tewas dan luka-luka dalam ledakan Senin lalu.
Pihak Gedung Putih mengatakan Obama akan bertemu dengan para petugas lokal dan federal, juga para petugas darurat yang segera tiba di lokasi begitu ledakan terjadi.
Sebelum acara pemberian anugerah bagi anggota militer yang luka-luka di Gedung Putih, Rabu, Obama mengatakan warga Amerika berdoa bagi korban ledakan di Boston.
Ia menambahkan bahwa para anggota militer yang luka-luka saat mengabdi merupakan inspirasi bagi warga sipil untuk memulihkan diri dari luka-luka yang mereka alami akibat ledakan di Boston.
Hal senada disampaikan ibu negara Michelle ketika berbicara dalam sebuah forum di Annapolis, Maryland.
FBI membatalkan konferensi pers Rabu malam di Boston dimana para pejabat ditunggu untuk menyampaikan perkembangan penyelidikan ledakan di Boston. Belum ada satu orang pun yang ditahan.
Sebelumnya, FBI, jaksa federal dan kepolisian Boston membantah laporan-laporan media yang mengatakan bahwa seorang tersangka dalam kasus itu sudah ditangkap.
Para penyidik itu mengatakan kepada kantor-kantor media bahwa petikan gambar sebuah CCTV menunjukkan seorang laki-laki membawa dan kemudian meletakkan sebuah tas hitam di dekat salah satu dari dua lokasi ledakan yang menewaskan tiga orang dan melukai 176 lainnya di garis finish lomba maraton tahunan itu.
Presutti mengatakan Gubernur Massachusettes Deval Patrick memberikan harapan dengan mengatakan penyelidikan mencapai kemajuan, tetapi laporan-laporan yang keliru mengenai penangkapan membebani warga.
Sementara itu, perkembangan signifikan tampak dalam kasus surat mengandung racun risin yang dialamatkan kepada Presiden Barack Obama dan seorang senator dari Partai Republik. Para petugas penegak hukum telah menangkap seorang laki-laki di negara bagian Mississippi yang diduga terlibat kasus itu. Surat-surat tersebut sebelumnya diidentifikasi berasal dari Memphis, Tennessee.
FBI sebelumnya menyatakan tidak ada indikasi adanya hubungan antara surat yang mengandung racun risin itu dengan ledakan di Marathon Boston.
Wartawan VOA Carolyn Presutti, yang berada di Boston mengatakan presiden akan membawa pesan keteguhan hati dan komonalitas.
Presiden Obama dan ibu negara akan ikut serta dalam doa bersama di Katedral Holy Cross Boston yang diperuntukkan bagi mereka yang tewas dan luka-luka dalam ledakan Senin lalu.
Pihak Gedung Putih mengatakan Obama akan bertemu dengan para petugas lokal dan federal, juga para petugas darurat yang segera tiba di lokasi begitu ledakan terjadi.
Sebelum acara pemberian anugerah bagi anggota militer yang luka-luka di Gedung Putih, Rabu, Obama mengatakan warga Amerika berdoa bagi korban ledakan di Boston.
Ia menambahkan bahwa para anggota militer yang luka-luka saat mengabdi merupakan inspirasi bagi warga sipil untuk memulihkan diri dari luka-luka yang mereka alami akibat ledakan di Boston.
Hal senada disampaikan ibu negara Michelle ketika berbicara dalam sebuah forum di Annapolis, Maryland.
FBI membatalkan konferensi pers Rabu malam di Boston dimana para pejabat ditunggu untuk menyampaikan perkembangan penyelidikan ledakan di Boston. Belum ada satu orang pun yang ditahan.
Sebelumnya, FBI, jaksa federal dan kepolisian Boston membantah laporan-laporan media yang mengatakan bahwa seorang tersangka dalam kasus itu sudah ditangkap.
Para penyidik itu mengatakan kepada kantor-kantor media bahwa petikan gambar sebuah CCTV menunjukkan seorang laki-laki membawa dan kemudian meletakkan sebuah tas hitam di dekat salah satu dari dua lokasi ledakan yang menewaskan tiga orang dan melukai 176 lainnya di garis finish lomba maraton tahunan itu.
Presutti mengatakan Gubernur Massachusettes Deval Patrick memberikan harapan dengan mengatakan penyelidikan mencapai kemajuan, tetapi laporan-laporan yang keliru mengenai penangkapan membebani warga.
Sementara itu, perkembangan signifikan tampak dalam kasus surat mengandung racun risin yang dialamatkan kepada Presiden Barack Obama dan seorang senator dari Partai Republik. Para petugas penegak hukum telah menangkap seorang laki-laki di negara bagian Mississippi yang diduga terlibat kasus itu. Surat-surat tersebut sebelumnya diidentifikasi berasal dari Memphis, Tennessee.
FBI sebelumnya menyatakan tidak ada indikasi adanya hubungan antara surat yang mengandung racun risin itu dengan ledakan di Marathon Boston.