Pasar saham Asia hari Senin (5/3) kembali merosot karena tarif impor baja dan aluminium yang diusulkan Presiden Amerika Donald Trump menuai kekhawatiran akan meletupnya perang dagang global.
Ekuitas anjlok pekan lalu setelah Trump mengumumkan rencana kontroversialnya menerapkan tarif itu. Walaupun indeks saham Amerika hari Jumat ditutup sedikit menguat, masih ada kemungkinan kembali anjlok.
"Pasar ekuitas global rapuh, dan investor cemas karena retorika yang meningkat pada akhir pekan mengenai tarif, dan perang perdagangan yang semakin mungkin pecah menjadikan situasi itu bisa memburuk dengan sangat cepat," ujar analis O'Keeffe.
Trump meningkatkan retorikanya. Dalam cuitan di Twitter ia menulis, "Sahabat dan musuh kita telah memanfaatkan Amerika selama bertahun-tahun." Ia menambahkan, "Maaf, ini saatnya berubah!"
Langkah itu, bagian dari gerakan proteksionis presiden "America First," menuai kemarahan di seluruh dunia dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat mulai dari China sampai Belgia.
"Ketidakpastian merebak karena negara-negara bereaksi terhadap tarif itu dan perang dagang dan tindakan pembalasan akan muncul sebagai sesuatu yang mungkin kecuali jika Presiden Trump membatalkannya," ujar Greg McKenna, kepala strategi pasar pada AxiTrader. [ka/jm]