Pasukan Ouattara mengambil alih istana presiden Pantai Gading di ibukota Abidjan, setelah pasukan penjaga perdamaian PBB mengatur penyerahan diri pasukan Gbagbo dan membersihkan tempat penyimpanan senjata yang termasuk lebih dari 500 roket dan peluncurnya jenis BM-21.
Para pejabat Ouattara sekarang mempersiapkan istana untuk upacara pelantikan resmi yang akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Ouattara berkuasa setelah tertangkapnya mantan Presiden Laurent Gbagbo hari Senin yang bertahan di tempat persembunyian bawah tanah, menolak mengakui kalah dalam pemilihan bulan November lalu.
Dengan banyaknya petinggi militer Gbagbo yang berjanji mendukung Presiden Ouattara, pemerintahan baru segera memulihkan keamanan di Abidjan.
Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Pantai Gading, Young-jin Choi, mengatakan keamanan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, dan ia mungkin akan segera mengizinkan staf PBB kembali ke tempat tinggal mereka setelah tinggal berbulan-bulan di markas besar Misi Penjaga Perdamaian PBB di Pantai Gading (UNOCI).
Ia mengatakan, “Mobil-mobil UNOCI dilarang keluar karena orang-orang Gbagbo menyebarluaskan semua nomor mobil itu dan memerintahkan untuk membakar mobil-mobil UNOCI di mana pun mereka melihatnya. Tetapi, saya rasa cukup aman untuk mengembalikan staf PBB ke sini dalam beberapa hari mendatang.”
Dengan pulihnya keamanan Presiden Ouattara berkeinginan mengembalikan perekonomian ke jalurnya dengan menghidupkan lagi ekspor cokelat, memulai lagi pengilangan minyak, dan membuka lagi sektor perbankan.
Bis dan taksi kembali ke jalan-jalan. Toko-toko di banyak pemukiman buka. Toko penjual mobil di pemukiman Marcory kedatangan beberapa pembeli hari Kamis. Pembuat perkakas rumah tangga kembali bekerja seperti halnya dua pria yang sedang memasang kain pelapis sofa berwarna buah persik.
Choi yakin perekonomian Pantai Gading akan segera pulih kurang dari empat bulan setelah kerusuhan politik karena kerusakan pada infrastruktur kecil.
Lebih jauh ia menjelaskan, “Kerusakannya benar-benar kecil. Bandara dan pelabuhan laut berfungsi dan siap beroperasi lagi. Sanksi ekonomi sudah dicabut. Jembatan tidak ada yang rusak. Kondisi jalan raya baik. Listerik juga tidak mengalami gangguan. Pasokan air bersih juga tidak tergangggu.”
Uni Eropa dan Prancis memberikan 840 juta dolar untuk pembelanjaan darurat kepada Pantai Gading untuk memulai lagi jasa layanan umum dasar dan memenuhi pembayaran hutang yang sudah jatuh tempo.