Amerika sedang meningkatkan upayanya di dua fron Afghanistan, secara signifikan meningkatkan serangan udara terhadap ISIS di timur negara itu, dan mengerahkan lebih banyak penasihat untuk tentara Afghanistan yang memerangi Taliban di selatan negara itu.
Juru bicara pasukan AS di Afghanistan, Brigadir Jenderal Wilson Shoffner mengatakan kepada wartawan di Pentagon melalui konferensi video dari Kabul, Kamis (11/2), AS memperkirakan, kini terdapat antara 1.000 sampai 3.000 anggota ISIS - Khorasan di Afghanistan. ISIS menyebut Afghanistan, Pakistan dan sebagian dari Iran dengan sebutan provinsi "Khorasan".
Kebanyakan anggota berjanji setia kepada ISIS - Khorasan yang meliputi sekitar empat atau lima distrik di bagian selatan provinsi Nangarhar, di mana Shoffner mengatakan, dia melihat mereka mencoba untuk "membangun basis”. Provinsi Nangarhar berbatasan dengan Wilayah Kesukuan Federal Pakistan, yang memungkinkan ISIS - Khorasan merekrut baik Taliban Afghanistan maupun Taliban Pakistan, atau TTP.
Gedung Putih menyetujui otorisasi atau hak pemberian kuasa militer untuk menarget pejuang ISIS di Afghanistan akhir bulan lalu.
"Perubahan otorisasi itu telah memberi kita fleksibilitas tambahan," kata Shoffner.
Sebelum perubahan itu, pasukan AS hanya bisa menyerang ISIS di Afghanistan jika mereka merupakan ancaman bagi pasukan AS. Ditanya oleh VOA apakah ISIS- Khorasan pernah mencoba menyerang pasukan AS, Shoffner mengatakan dia tidak akan "menyinggung rincian spesifik sasaran dan taktis."
Selain serangan lebih banyak di timur, kata Shoffner, militer AS meningkatkan keterlibatannya di provinsi Helmand.
Pasukan khusus Afghanistan meningkatkan operasi di Helmand sehingga Korps 215 Korps Angkatan Darat Afghanistan dapat dipulihkan, menurut jenderal itu. Karena itu, operasi Afganistan memerlukan lebih banyak penasehat dari AS.
Perubahan posisi pasukan AS di Helmand tidak akan mempengaruhi jumlah keseluruhan tentara AS di Afghanistan, yang tetap sekitar 9.800. [ps/jm]