Koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi ISIS di Suriah dan Irak mengatakan, 95 persen wilayah kota Raqqa berhasil dikuasai, satu hari setelah Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat menyatakan kemenangan setelah pertempuran berbulan-bulan.
Juru bicara koalisi Kolonel Ryan Dillon mengatakan operasi pembersihan masih berlanjut Rabu (18/10) di blok-blok terakhir kota itu.
Juru bicara SDF, yang terdiri dari milisi Kurdi dan Arab, mengatakan, Selasa (17/10), pertempuran di Raqqa telah berakhir dan pasukan SDF saat ini sedang menggeledah tempat-tempat yang tadinya digunakan sebagai persembunyian ISIS. Pernyataan kemenangan resmi diperkirakan akan diumumkan segera setelah proses itu berakhir.
Raqqa adalah ibukota de facto ISIS yang sedang berusaha membentuk kekhalifahan di sejumlah luas wilayah Suriah dan Irak yang direbutnya pada 2014. Usaha untuk mengusir ke luar kelompok militan itu sebetulnya telah dimulai Juni lalu dengan serangan-serangan udara koalisi.
ISIS saat ini masih mengontrol sejumlah wilayah di propinsi Deir el-Zour, Suriah dan lembah Sungai Eufrata.
Organisasi advokasi anak "Save the Children" mengatakan, meski SDF kini merebut kontrol Raqqa dari ISIS, krisis kemanusiaan di wilayah itu terus memburuk. Direktur organisasi tersebut, Sonia Khush, melalui sebuah pernyataan menyebutkan, sekitar 270 ribu orang yang mengungsi dari Raqqa sangat membutuhkan bantuan pangan, air dan obat-obatan. Para pengungsi yang kini menetap di tempat-tempat penampungan sementara itu diperkirakan akan tetap bertahan di sana selama berbulan bulan dan bahkan bertahun-tahun sebelum pulang ke kampung halaman mereka. [ab/uh]