Sebuah kelompok pemantau hak-hak asasi manusia (HAM) dan jaringan berita melaporkan pasukan Suriah telah merebut kota yang dikuasai oposisi di barat laut pada Rabu (5/2/2020), meskipun ada ancaman dari Presiden Turki untuk menggunakan kekuatan kalau mereka tidak menarik diri pada akhir bulan.
Kota itu, Saraqeb, berada pada persimpangan dua jalan raya utama, satu menuju ke Ibu Kota Suriah, Damaskus di utara, dan jalan raya lainnya menghubungkan wilayah barat dan timur negara itu.
The Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di London, dan sebuah jejaring berita milik oposisi, mengatakan, pasukan pemerintah Suriah masuk Saraqeb pada malam hari setelah siang harinya terjadi pertempuran yang sengit dengan pasukan oposisi, dimana beberapa pos pengamat Turki dikepung.
Rabu (5/2/2020), the Observatory melaporkan bentrokan di dalam kota antara pasukan Suriah dan pasukan oposisi. Menurut kelompok itu, pasukan Turki ditempatkan di Saraqeb utara menembakkan artileri ke arah pasukan Suriah dalam upaya mematahkan pendudukan mereka atas kota itu.
TV Al-Ikhbariya milik pemerintah Suriah melaporkan, pasukan pemerintah telah mengepung Saraqeb setelah maju ke arah kota itu dari tiga arah. Beberapa pasukan oposisi dilaporkan masih berada di Saraqeb, dan kantor berita Shaam milik oposisi, mengatakan, pasukan Suriah belum masuk ke Saraqeb. [jm/pp]