Beberapa aktivis mengatakan pasukan Suriah kembali menggempur kota Homs dengan tembakan artileri pada hari Jumat (4/11), sementara para pemimpin oposisi menyerukan diadakannya demonstrasi massal untuk menguji komitmen pemerintah pada rencana perdamaian baru.
Kantor berita Reuters mengutip para aktivis yang mengatakan serangan pemerintah menewaskan paling sedikit tiga orang di Homs, Jumat. Sehari sebelumnya, mereka menuding pasukan Suriah membunuh sedikitnya 12 orang di kota itu.
Sementara itu, Komite Koordinasi Setempat yang beroposisi mendesak para penentang Presiden Bashar al-Assad supaya turun ke jalan-jalan setelah sholat Jumat dengan tuntutan baru agar presiden itu mundur.
Jurnalis Amerika dan ahli masalah Timur Tengah, Robin Wright, mengatakan, "Presiden Assad tidak lagi memiliki kredibilitas, karena ia secara konsisten telah bertindak kejam, di banyak tempat dan dalam waktu yang lama."
Pada hari Rabu, Liga Arab menyetujui rencana untuk menghentikan kekerasan dan menengahi pembicaraan antara pemerintah dan oposisi. Namun, korban tewas hari Kamis dan tindakan militer menimbulkan kesangsian mengenai implementasi segera rencana tersebut.
Di Kairo, Kamis, anggota Dewan Nasional Suriah yang beroposisi bertemu dengan ketua Liga Arab untuk membicarakan cara melangkah maju.