Para saksi mengatakan penembakan itu terjadi hari Sabtu, dalam upacara pemakaman tiga orang yang tewas oleh pasukan keamanan.
Para saksi dan aktivis mengatakan, ribuan orang ikut dalam prosesi hari Sabtu di daerah tempat tinggal Mezze. Mereka mengatakan paling sedikit satu orang tewas dan beberapa orang luka- luka, tetapi jumlah korban yang tepat belum diketahui.
Sementara itu, para demonstran anti pemerintah meningkatkan protes mereka terhadap rezim itu, dengan massa dalam jumlah besar membanjiri Damaskus dan Aleppo.
Kerusuhan terjadi ketika Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok yang sedang melawat, Zhai Jun, mengimbau semua pihak di Suriah untuk mengakhiri kekerasan. Ia juga menyatakan dukungan untuk diadakannya referendum Suriah mengenai konstitusi baru minggu depan.
Setelah bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad, Zhai mengatakan dia berharap referendum, yang dijadwalkan 26 Februari itu akan berjalan lancar dan reformasi politik yang diumumkan oleh pemerintah akan membantu membuka jalan akan penyelesaian damai dari kerusuhan Suriah yang berlangsung selama sebelas bulan.
Tiongkok dan Rusia menolak mengecam Suriah atas penumpasannya terhadap orang-orang yang berbeda pendapat, yang telah menewaskan lebih dari 6000 orang sejak bulan Maret lalu.
Dewan Keamanan PBB hari Kamis mengesahkan resolusi, yang disetujui 137 dari 193 negara anggotanya, meminta pemerintah otokratis Presiden Assad segera mengakhiri serangannya terhadap penduduk sipil.
Aktivis Suriah mengatakan pasukan keamanan hari Sabtu menembaki pengunjuk rasa di Damaskus, yang sedang menghadiri prosesi pemakaman orang-orang yang tewas dalam protes sehari sebelumnya.